silahkan download doc lengkap
Abstrak
Mata merupakan
salah satu dari panca indra yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
manusia yaitu sebagai organ penglihatan. Jika terjadi gangguan pada mata atau penyakit
mata, maka akan sangat menggangu dan jika tidak ditindaklanjuti dapat berakibat
sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakan anggota
tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan seharihari.
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem pakar diagnosa penyakit pada
mata yang mencakup informasi penyakit, baik gejala maupun solusinya, dan
berperan untuk menggantikan dan menirukan proses penalaran dari seorang pakar
dalam memecahkan masalah spesifikasi. Metode yang digunakan untuk penalaran
adalah metode forward chaining Hasil dari penelitian adalah sistem pakar
diagnosa penyakit pada mata yang terkomputerisasi yang dapat digunakan untuk
memberikan informasi yang berguna dalam pendiagnosaan penyakit.
kata
kunci:
forward chaining, penyakit mata, sistem pakar
Abstract
One of the five senses that very important role in human life is eye as an organ of vision. If any
interference occur to eye or eye diseases,
then
if this disease not be solved could have fatal consequences for human life. So eye was a
member of the body that need to be maintained
every day. This
study aims
to analyze and design the expert system to diagnoses
include
diseases of the eye disease information, both the symptoms and solutions. This system planned to replace or mimic
the reasoning
process of an
expert in solving
the problem specification. Reasoning method is forward
chaining.
Results of
the study was
disease
diagnosis
expert system to a computerized eye that can be used to provide
information useful
in diagnosing the disease
keywords: expert systems, eye diseases, forward chaining
1.
Pendahuluan
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), yang merupakan suatu aplikasi komputerisasi yang berusaha menirukan
proses
penalaran dari seorang ahli dalam memecahkan masalah
spesifik dan membuat suatu keputusan
atau
kesimpulan
karena
pengetahuannya disimpan di dalam
basis pengetahuan untuk diproses
pemecahan masalah. Dasar dari sistem
pakar adalah bagaimana
memindahkan pengetahuan
yang
dimiliki oleh seorang pakar ke komputer, dan bagaimana
membuat keputusan serta
mengambil
kesimpulan berdasarkan pengetahuan
itu.
Seiring
berkembangannya zaman, bidang kedokteran telah
memanfaatkan
teknologi dalam upaya peningkatan pelayanan yang lebih
baik dalam pendiagnosaan penyakit, salah satunya penyakit mata. Mata adalah salah satu
panca indra yang sangat penting, yaitu untuk
berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Jika mata mengalami gangguan
dan kita mengabaikannya, bisa saja itu merupakan
gejala
awal penyakit mata yang
dapat berakibat fatal.
Mengingat bahwa tenaga ahli dan jam praktek
yang terbatas,
sehingga pasien tidak dapat berkonsultasi dengan
pakar kapan dan di mana
saja, maka diperlukan sebuah system
pakar yang dapat menggantikan peranan seorang pakar.
Adapun
disebabkan
luasnya masalah
yang akan
dibahas
dalam penelitian,
maka
peneliti membatasi masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut.
1.
Sistem pakar dirancang dengan menggunakan metode forward chaining.
2.
Jumlah penyakit yang dibahas pada penelitian ini berjumlah 20
penyakit dengan gejala yang diamati berjumlah
44 gejala.
3. Basis pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk If-Then Rules
2. Model,
Analisis, Desain, dan
Implementasi
Sistem adalah
serangkaian
subsistem yang
saling terkait dan tergantung
satu sama lain,
bekerjas
bersama-sama
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Semua sistem memiliki
input, proses,
output, dan umpan
balik.[5]
Pakar adalah seorang
yang mempunyai pengetahuan,
pengalaman, dan metode khusus, serta
mampu menerapkannya
untuk memecahkan masalah
atau memberi nasehat. Seorang
pakar harus mampu menjelaskan dan
mempelajari hal-hal
baru yang berkaitan
dengan topik permasalahan, jika perlu harus
mampu menyusun kembali pengetahuan-
pengetahuan yang
didapatkan, dan dapat memecahkan aturan-aturan
serta menentukan
relevansi kepakarannya.[10]
Sistem pakar (expert system)
adalah
suatu
sistem yang dirancang untuk dapat menirukan
keahlian
seorang pakar
dalam menjawab pertanyaan dan
memecahkan suatu
masalah. Sistem pakar
akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialogngan
pengguna. Dengan bantuan Sistem
Pakar seorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab
pertanyaan, menyelesaikan masalah serta
mengambil keputusan yang
biasanya dilakukan oleh seorang pakar.[10]
Pengetahuan yang
disimpan di komputer
disebut dengan nama basis
pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan,
yaitu fakta dan prosedur. Salah
satu fitur yang
harus dimiliki oleh sistem
pakar adalah kemampuan untuk menalar.
Jika keahlian-keahlian sudah
tersimpan
sebagai basis pengetahuan dan
sudah
tersedia
program
yang mampu mengakses basisdata, maka komputer harus
dapat diprogram
untuk membuat inferensi. Proses
inferensi ini dikemas dalam bentuk
motor
inferensi
(inference
engine). Sebagian besar sistem
pakar komersial
dibuat dalam bentuk rule-based systems, yang mana pengetahuannya disimpan dalam bentuk
aturan-aturan.
Aturan
tersebut
biasanya berbentuk
IF-THEN. Fitur
lainnya dari
sistem
pakar adalah kemampuan
untuk merekomendasi.
Kemampuan inilah yang
membedakan sistem pakar dengan sistem
konvensional.[6]
Comments
Post a Comment